Minggu, 23 Januari 2011

KECIL MENANAM BESAR MEMANEN

I. Pendahuluan
Rencana operasional tahunan program ini merupakan tindak lanjut dari rencana strategis yang mengacu pada butir-butir Education Strategic Plan 2009-2029 National Oceanic and Atmospheric Administration. Dimana tujuan yang hendak dicapai disini adalah menciptakan situasi masyarakat sadar lingkungan (environmental literacy).

II. Visi
Menciptakan masyarakat terpelajar yang menggunakan pemahaman menyeluruh tentang peran laut, pantai, atmosfer dalam ekosistem dunia untuk menciptakan keputusan terbaik dalam bidang sosial dan ekonomis.

III. Misi
a. Untuk memajukan kesadaran lingkungan.
b. Untuk mempromosikan keberagaman perhatian pada laut, pantai, danau, cuaca, iklim.
c. Untuk memotivasi keterlibatan masyarakat.

IV. Goal/ Tujuan
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam program ini adalah menciptakan sebuah kesadaran tentang lingkungan yang didukung oleh pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun informal dan memperdalam kepedulian tentang laut, pantai, danau, cuaca, serta iklim.

V. Sub Goal/ Tujuan
Tenaga pendidik memahami dan menggunakan prinsip sadar lingkungan (literacy principles).


VI. Analisis Situasi SWOT/C
Strength:
Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya yang terletak pada daerah beriklim tropis memungkinkan tumbuhnya beraneka ragam jenis tanaman.
Weakness:
Kesadaran masyarakat akan perlunya kehadiran hutan kota sebagai penyeimbang ekosistem alam masih sangat rendah
Opportunity:
Pendidikan (baik formal maupun non formal) merupakan bidang yang dapat dijadikan titik tolak bangkitnya kesadaran masyarakat akan perlunya kehadiran hutan kota.
Threat and Challenge (Ancaman yang dijadikan sebagai tantangan):
Kondisi yang melatarbelakangi program ini adalah menurunnya kualitas lingkungan hidup (udara, air, dan tanah) di DKI Jakarta dan sekitarnya. Hal tersebut cenderung disebabkan oleh meningkatnya jumlah penduduk dengan berbagai aktivitasnya seperti kegiatan industri, transportasi, rumah tangga, serta perdagangan dan jasa. Di sisi lain, keberadaan kondisi fisik wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya merupakan daerah hilir bermuaranya 13 aliran sungai, hingga tidaklah mengherankan bila setiap tahun muncul banjir musiman akibat kiriman air dari bagian hulu aliran sungai, maupun meningkatnya tutupan tapak dalam bentuk bangunan beton dan aspal, serta semakin meluasnya intrusi air laut akibat pemanfaatan air tanah yang kurang terkendali.
Hasil pengukuran dan atau pemantauan terhadap beberapa parameter lingkungan fisik kritis di DKI Jakarta, yang telah dikaji lebih jauh memperlihatkan tingkat pencemaran sebagai berikut:
a. Cemaran rata-rata udara oleh gas carbon dioksida (CO2) menunjukan angka 300 mg/m3, cemaran timbal (Pb) 400 mg/m3, tingkat kebisingan 43 dB, dan kadar debu 433 mg/m3, serta meningkatnya kutub-kutub panas kota (suhu udara) dari 29,30C menjadi 30,10C, dimana nilai (angka) tersebut telah mendekati ambang batas kenyamanan di lingkungan perkotaan.
b. Luas bangunan betonan dan aspal penutup tapak 53,7% dari seluruh luas DKI Jakarta dan cenderung semakin meningkat dengan tumbuh berkembangnya tingkat ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Demikian halnya dengan hilangnya pepohonan di daerah pinggiran kota, karena terdesaknya penggunaan tanah untuk kepentingan bangunan perumahan, yang luasnya mencapai sekitar 670 ha pada dekade tahun 1998-2004.
c. Luasnya genangan banjir, sebagai akibat terdegradasinya kawasan resapan air di daerah hulu aliran sungai yang melintas ke wilayah DKI Jakarta, serta pendangkalan akibat polusi sampah plastik (960 ton/tahun), maupun pendangkalan 24 situ-situ di wilayah DKI Jakarta.

VII. SASARAN
• Memaksimalkan jumlah dan fungsi hutan kota sehingga memberikan kenyamanan bagi masyarakat perkotaan
• Mengoptimalkan peran serta lingkungan sekolah dalam meningkatkan kesadaran lingkungan

VIII. STRATEGI
• Mengadakan pendidikan dan pelatihan
• Mengadakan penelitian dan pengembangan
• Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan hutan kota

IX. Program
Sesuai tagline yang tertera di awal pembahasan program ini “kecil menanam, dewasa memanen”, pembuatan hutan kota akan melibatkan siswa-siswi sekolah dasar yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Mereka beserta para tenaga pendidiknya akan terlibat langsung dalam program pembangunan hutan kota.
Pada langkah awal, peserta didik akan diberi pemahaman terlebih dahulu mengenai fungsi dan pentingnya hutan kota bagi keseimbangan ekosistem alam. Setelah mereka paham, mereka akan diajak untuk mulai menanam. Tenaga pendidik berkoordinasi dengan pihak kehutanan merancang kegiatan bercocok tanam bagi peserta didik. Kegiatan tersebut tentunya disesuaikan dengan tahapan usia mereka, waktu bercocok tanam, serta lokasi penanaman. Adapaun bentuk-bentuk program yang akan dilakukan dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya hutan kota di tiap-tiap sekolah
b. Menanam pohon bersama di sekolah-sekolah
c. Memberikan training kepada guru-guru di sekolah jenis-jenis pohon yang dapat ditanam di hutan kota dan bagaimana cara menanam yang baik
d. Memberikan training kepada guru-guru di sekolah mengenai bagaimana memotivasi siswa dalam meningkatkan kesadaran lingkungannya
e. Mengadakan pameran-pameran, games-games atau lomba-lomba yang berkenaan dengan lingkungan
f. Melakukan observasi langsung ke hutan kota
g. Mengadakan talk show ke sekolah-sekolah tentang hutan kota








ALUR RENSTRA PROGRAM “KECIL MENANAM, BESAR MEMANEN”




















Rencana Operasional Program:






RENCANA STRATEGIK
TAHUN 2011-2016
INSTANSI : National Oceanic Atmospheric Administration
Visi : Menciptakan masyarakat terpelajar yang menggunakan pemahaman menyeluruh tentang peran laut, pantai, atmosfer dalam ekosistem dunia untuk menciptakan keputusan terbaik dalam bidang sosial dan ekonomis.
Misi Tujuan Sasaran Target Strategi Program
Uraian Indikator
• Meningkatkan kesadaran lingkungan • Menciptakan sebuah kesadaran tentang lingkungan
• Memaksimalkan sumberdaya perairan kelautan sebagai ekonomi masyarakat.
o terciptanya kualitas sumber perikanan yang baik
• terciptanya pelestarian laut secara baik. Mengadakan pendidikan dan pelatihan.
• Sosialisasi di sekolah-sekolah
• Training-training guru
• Talk show
Mempromosikan keberagaman perhatian pada laut, pantai, danau, cuaca, iklim.
• Mengoptimalkan peran serta lingkungan sekolah dalam meningkatkan kesadaran lingkungan laut
• Sekolah sekolah berperan aktif dalam memotivasi masyarakat untuk lebih sadar lingkungan kelautan
• Siswa dan guru melakukan penanaman rumpon dan terumbu karang
Pemberdayaan masyarakat dalam pelestarian laut

• Melakukan penanaman rumpon dan terumbu karang Mengadakan kompetisi, games dan pameran-pameran tentang lingkungan kelautan


Matriks Rencana Operasional Jangka Panjang
INSTANSI : National Oceanic Atmospheric Administration
Visi : Menciptakan masyarakat terpelajar yang menggunakan pemahaman menyeluruh tentang peran laut, pantai, atmosfer dalam ekosistem dunia untuk menciptakan keputusan terbaik dalam bidang sosial dan ekonomis.
Rencana Waktu Lingkup Jenis Kegiatan Rincian Kegiatan Keterangan
3-4 bulan sebelum Januari 2011 Nasional Perencanaan Penjabaran rincian kegiatan -
Januari-Maret 2011 Nasional Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya sadar lingkungan kelautan
• Penyuluhan ke sekolah sekolah
• Training kepada guru guru
• Penyuluhan ke sekolah-sekolah
April-Juni 2011 Kabupaten / Kota Pembibitan karang terdiri dari dua kegiatan:
• menyiapkan bibit untuk tahun anggaran mendatang
• mendistribusikan bibit pada anggaran berjalan
(1) Jumlah bibit yang direncanakan minimal ditambah 20%, sebagai angka cadangan mortalitas dan kualitas bibit yang dipersiapkan.
(2) Jenis yang dikembangkan disesuaikan dengan rencana kebutuhan jenis pada masing-masing lokasi


Juli-September 2011 Sekolah Penyiapan Lahan Tanam karang laut
Merupakan tindakan perlakuan terhadap karang dibudidayakan akan mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi tapaknya


Penyiapan lahan tanam dapat dilakukan
penyiapan lahan cara strip/jalur dan atau berdasarkan lokasi-lokasi lubang tanaman.
September 2011-September 2016 Nasional
Kabupaten/ kota
Sekolah Penanaman
karang Penanaman dilakukan pada saat tidak musim angin barat Sebelum kegiatan penamanan dilakukan, hal-hal yang diperhatikan mencakup:
(1) Jenis yang ditanam sesuai dengan rencana operasional, sedangkan perubahan jenis merupakan catatan
(2) Pada saat penanaman, air untuk menentukan jarak tanam telah disiapkan
Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan dilakukan dalam tiga hal, yaitu pemeliharaan tanaman muda, pemeliharaan tegakkan serta evaluasi dan monitoring a. Pemeliharaan tanaman karang muda meliputi aktivitas penyulaman, keseimbangan ekosistemnya.
Oktober 2011 Nasional
Kabupaten/ kota Evaluasi dan monitoring Evaluasi dan monitoring dilakukan sejak tanaman mulai berumur satu bulan dan seterusnya Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Pengamatan terhadap kemungkinan adanya
b. Evaluasi terhadap terhadap ancaman bahaya, karena ulah tangan-tangan jahil tidak bertanggung jawab.
c. Evaluasi dan pengaturan tegakkan hingga terbentuknya strata tajuk, serta evaluasi terhadap luas kawasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar